Kolokium: Metodologi Ilmu-Ilmu dalam Memotret Perubahan Sosial Kontemporer

July 13, 2021 – July 14, 2021


Kerangka saintifik

Pada tahun 2020-2021, Pusat Studi Urban (PSU) Universitas Katolik (Unika)  Soegijapranata mengadakan penulisan santifik yang memunculkan naskah publikasi “Membangun Kota Inklusif, sebuah Antologi”. Penulisan saintifik ini merupakan kerjasama antara PSU Unika Soegijapranata dan Indonesia Peace Network. Penulisan saintifik ini menjadi latar dari proses kolokium “Metodologi ilmu-ilmu dalam memotret perubahan sosial kontemporer” yang diselenggarakan pada Juni-Juli 2021.

 

Memakai istilah “memotret” terhadap “perubahan sosial  kontemporer” mempunyai risiko tersendiri meskipun perlu dipahami sebagai sebuah proses. Masyarakat dan perubahannya adalah sesuatu yang dinamis. Bisa jadi “memotret” dapat dimengerti sebagai proses melihat perubahan patahan-patahan gambar (moving stills), atau sebagai proses reflektif dengan menggunakan sudut pandang tertentu. Dengan ini, kita dapat melihat bahwa metodologi ilmu-ilmu menjadi penting untuk masuk dalam diskusi, perdebatan, konstruksi dan rekonstruksi, atau sekedar suatu proses refleksi.

 

Nilai-nilai yang dibawa dalam suatu perubahan masyarakat juga memaksa metodologi ilmu-ilmu untuk melihat dirinya kembali. Perubahan tidaklah bebas nilai tetapi seringkali membawa suatu nilai. Sejak munculnya perkembangan ilmu-ilmu sosial dan filsafat ilmu-ilmu sosial, pemahaman semacam ini sudah menjadi pondasi dasar. Demikian pula, sejak munculnya “studi perdamaian”, ilmu-ilmu “dipaksa” untuk memakai suatu dasar dan kerangka nilai tertentu terutama nilai-nilai perdamaian, termasuk di dalamnya penghargaan, koeksistensi, self-preservation, kolaborasi, dan berbagai kualifikasi dan atribusi lain yang relevan.

 

Perdebatan mengenai ilmu-ilmu perlu untuk kita refleksikan lagi, meskipun tidak untuk terjebak pada penjara monolitik atas masing-masing kubu perdebatan. Pemisahan dan pembedaan mengenai “geisteswissenschfaten” dan “naturwissenschaften, kemudian mengenai “verstehen” dan “erklaren” dapat membantu kita untuk mererfleksikan kembali metodologi ilmu-ilmu, termasuk terhadap masyarakat. Dalam konteks ini, kita melihat bagaimana ilmu-ilmu hendak membangun “objek” sedekat atau sedikriptif mungkin. Apapun perdebatannya, proses inilah yang penting untuk kita refleksikan kembali.

 

Masyarakat yang dinamis sekaligus penuh kontradiksi seringkali membawa proses membangun “objek” menjadi proses yang berjalan terus-menerus, tanpa berhenti. Metodologi ilmu-ilmu juga mengalami “rekalibrasi””. Proses yang menarik.

 

Metodologi ilmu-ilmu ini yang menjadi perhatian dari kolokium -bagaimana metodologi ini hendak sejauh-jauhnya tiba pada sisi terdalam dari perubahan sosial, dan sejauh-jauhnya memahami dampak jangka pendek dan jangka jauh-nya.

 

 

Riset yang diundang pada kolokium

Kolokium mengundang kajian yang selesai atau kajian yang berjalan yang membawa atau menggunakan metodologi ilmu-ilmu untuk mencermati perubahan masyarakat. Karena ini tema yang amat luas, maka perubahan sosial yang dimaksud adalah hal-hal yang mempengaruhi “inklusivitas”, “proses saling merangkul” -atau kekurangan atau ketiadaannya (lack of it). Ilmu-ilmu dan khasahanya tidak dibatasi. Hal ini dapat berasal dari ilmu murni dan ilmu terapan (applied science) seperti geometry, teknik (engineering), arsitektur, urban planning; dan yang berasal dari ilmu-ilmu kemanusiaan (humanities).

 

Kajian yang diundang adalah hasil atau isi dari “pengabdian” dan/atau “penelitian” yang diselenggarakan dalam lingkup Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kajian ini diolah ke dalam artikel sepanjang 5 halaman (tidak termasuk daftar pustaka) -lihat pengaturan penulisan.

 

Kajian ini sebaiknya masih berada dalam kerangka waktu 7 tahun terakhir ini, meskipun tidak menghalangi pengolahan kembali atau rekalibrasi kajian yang sudah dilakukan melampaui 7 tahun terakhir ini.

 

Komite saintifik

Meskipun kolokium ini bersifat pertukaran hasil dari penelitian atau pengabdian secara kolegial, dan bukan proses yang amat rigid, namun PSU Unika Soegijapranata membentuk komite saintifik untuk membantu proses kolokium tetap mempunyai dasar-dasar saintifik yang minimal dan/atau relevan. Komite Saintifik akan diketuai oleh ex-officio Kepala PSU Unika Soegijaparanata, dan dengan anggota-anggota komite.

 

Dari proses kolokium, komite saintifik akan mengolah diskusi dan pertukaran masukan menjadi suatu dokumen prosiding yang nantinya akan menjadi publikasi khusus. Komite saintifik juga akan mendorong isi dan hasil dari kolokium menjadi kajian-kajian lanjutan baik dalam pengabdian dan penelitian di berbagai bidang.

 

Tanggal Penting

Publikasi Acara                                   16 Mei 2021

Penerimaan Abstrak                           16 - 26 Mei 2021

Pengumuman Penerimaan                 1 Juni 2021

Penerimaan Artikel                             2 Juni - 1 Juli 2021

Pelaksanaan                                        13 - 14 Juli 2021

 

Tautan Penting

TOR, Template Abstrak, dan Template Artikel dapat diunduh di http://bit.ly/torkolokium

Pengiriman Pendaftaran Author, submit  Abstrak dan Artikel di http://bit.ly/regiskolokium

 


Conference Information



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.